Di dalam lanskap digital yang terus berevolusi, memiliki website yang teroptimasi dengan baik adalah wajib bagi penerbit yang ingin memaksimalkan kehadiran online-nya dan menjangkau pemirsa yang lebih luas. Di samping praktik-praktik search engine optimization (SEO) tradisional, wajib untuk memperhatikan platform-platform baru seperti Google Discover.
Google Discover telah menjadi sumber traffic bernilai bagi banyak website, menyediakan konten-konten rekomendasi yang dipersonalisasi ke para pengguna berdasarkan minat dan riwayat pencariannya. Untuk memanfaatkan platform ini, penerbit harus memastikan bahwa website-nya memenuhi persyaratan-persyaratan teknis dan praktik-praktik terbaik Google.
Di dalam artikel ini, kami akan menyediakan daftar periksa komprehensif untuk membantu penerbit memperbaiki sisi teknis dari website-nya dan mengoptimasikannya untuk Gogole Discover. Dengan mengikuti panduan ini, penerbit dapat meningkatkan peluangnya untuk muncul di Google Discover dan menarik traffic organik dalam jumlah yang signifikan ke website-nya. Mari kita pelajari bagaimana cara membuka potensial dari website Anda.
Siap? Gulir ke bawah untuk mulai membaca!
Daftar isi
Klik bab apa saja untuk gulir otomatis.
Bab 1
Apa Sisi Teknis Dari Website?
Sisi teknis dari suatu website merujuk ke infrastruktur, arsitektur, dan fungsionalitas dasar yang mendukung website agar terus berjalan secara mulus dan efisien. Sisi teknis mencakup berbagai macam aspek seperti kecepatan muatan, tingkat responsif seluler, struktur webite, coding, konfigurasi server dan banyak lagi. Sebagai seorang penerbit, Anda harus memperhatikan sisi teknis dari semua website Anda karena ini akan mempengaruhi pengalaman pengguna, visibilitas mesin cari dan keseluruhan sukses website.
Bab 2
Daftar Periksa Universal Bagi Penerbit
Sebagai seorang penerbit, Anda harus paham bahwa website adalah fondasi dari kehadiran online Anda. Website bukan hanya sebuah platform untuk memamerkan konten Anda tapi juga suatu alat penting untuk menarik dan melibatkan target pemirsa Anda. Untuk memastikan bahwa website Anda teroptimasi untuk performa, pengalaman pengguna dan visibilitas mesin cari, lakukan pemeriksaan teknis secara teratur.
Demi meningkatkan performa website Anda, kami menyarankan daftar periksa di bawah ini. Selain itu, kami akan menyediakan berbagai rekomendasi tentang bagaimana memperbaiki masalah-masalah penting yang berhubungan dengan setiap poin.
# | Tech point |
---|---|
1 | Duplikat teknis dari halaman |
2 | Analisis kecepatan muatan halaman |
3 | Pembuatan Alt dan Judul gambar website |
4 | Penomoran halaman |
5 | Optimasi heading H1-H6 |
6 | Micro Markup Open Graph |
1. Duplikat Teknis Dari Halaman
Duplikat teknis dari halaman dengan konten yang sama tapi URLnya berbeda. Halaman seperti ini mengacaukan hasil pencarian dan mencegah Google dari menunjukkan halaman-halaman relevan ke pengguna yang dapat menghasilkan traffic ke website Anda.
1.1. Server mengizinkan halaman duplikat untuk dibuat dengan index.html atau index.php. Berikut beberapa contoh duplikat seperti ini:
https://example.com/ — halaman asli https://example.com/index.html — halaman duplikat atau https://example.com/article1/ — halaman asli https://example.com/index.php/article1/ — halaman duplikat
Rekomendasi: Kami menyarankan Anda untuk mengatur pengalihan ulang 301 dari halaman dengan index.html atau index.php ke halaman tanpa index.html atau index.php.
Contoh, pengalihan ulang 301 harus dibuat dari halaman https://example.com/tag/covid/index.html to https://example.com/tag/covid/.
FYI: Pengalihan ulang 301 adalah pengalihan ulang permanen yang memberitahu mesin cari dan peramban bahwa halaman telah dipindahkan ke lokasi baru secara permanen. Dengan mengimplementasikan pengalihan ulang 301, Anda menjamin bahwa saat seseorang mengakses suatu halaman dengan "index.html" atau "index.php" di dalam URL-nya, dia akan dialihkan secara otomatis ke URL yang sesuai tanpa "index.html" atau "index.php".
1.2. Sebaiknya ada hanya satu versi dari website di dalam indeks. Jika Anda memiliki mirror dengan http atau www (atau tanpa www), disarankan untuk menyiapkan pembuatan pengalihan ulang 301 dari semua mirror ke versi canonical dari domain.
Contoh, pengalihan ulang 301 harus dibuat dari nama domain https://www.example.com/ dan http://example.com/ ke nama domain https://example.com/. Dengan begini, halaman-halaman seperti http://www.example.com/tag/covid akan dialihkan ulang ke versi canonical https://example.com/tag/covid.
FYI: Versi canonical dari suatu domain merujuk ke versi yang diinginkan atau otoritatif dari URL suatu website. Cara ini membantu mencegah masalah-masalah konten duplikat yang dapat muncul dari mengakses berbagai versi dari halaman web yang sama dari URL yang berbeda, dan ini juga mengindikasikan URL mana yang sebaiknya diindeks oleh mesin cari.
1.3. Halaman web yang menampilkan hasil pencarian pada suatu website sebaiknya tidak diindeks oleh mesin cari. Halaman-halaman ini biasanya berisi konten dinamik yang dihasilkan berdasarkan pertanyaan pengguna dan tidak dianggap bernilai atau relevan untuk pengguna mesin cari.
Contoh dari halaman-halaman serupa: https://example.com/search/?keyword=test&sortfield=pubdate https://example.com?s=test
Rekomendasi: siapkan meta tag meta name="robots" content="noindex,nofollow"/
pada halaman hasil pencarian.
1.4. Sebaiknya hanya ada satu versi canonical dari URL. Jika halaman-halaman canonical Anda tidak memiliki slash (/) di akhir URL, maka halaman URL yang berisikan slash sebaiknya dialihkan ulang ke versi canonical.
Server sebaiknya tidak mengizinkan untuk membuat halaman dengan dan tanpa slash pada akhir dari URL di saat yang bersamaan (sama juga untuk halaman-halaman dengan beberapa slash).
Contoh: https://example.com/tag/covid/page/2 — halaman asli https://example.com/tag/covid/page/2/ — halaman duplikat atau https://example.com/blog/article1 — halaman asli http://example.com/blog/article1/////// — duplikat https://example.com/blog/////article1/////// — duplikat
Rekomendasi: Siapkan pengalihan ulang 301 dari halaman duplikat dengan beberapa slash di dalam URL-nya ke halaman serupa tanpa beberapa slash. Namun, jika halaman canonical Anda berisikan slash (/) di akhir URL, Anda sebaiknya melakukan kebalikannya, misal, menyiapkan pembuatan pengalihan ulang 301 dari halaman duplikat tanpa slash ke halaman canonical yang berisikan slash di akhir URL-nya.
1.5. Server tidak boleh membuat halaman dengan huruf besar.
Contoh dari halaman-halaman serupa: https://example.com/tag/covid/ — halaman asli https://example.com/tag/Covid/ — halaman duplikat https://example.com/tag/COVID/ — halaman duplikat
Rekomendasi: Konfigurasikan pengalihan ulang 301 dari halaman duplikat website, di mana setidaknya satu huruf di dalam URL-nya adalah huruf besar, ke halaman yang sama dari situs, di mana semua hutuf di dalam URL-nya adalah huruf kecil. Pada semua halaman website, ganti URL dari tautan dengan huruf besar menjadi halaman yang sama dengan huruf kecil.
Penting: Aturan ini tidak berlaku untuk tautan dengan tag UTM. Direkomendasikan untuk menggunakan plugin ini.
1.6. Pada penomoran halaman, tautan ke halaman pertama tidak boleh membuat ganda teknis.
Rekomendasi: Ganti semua penomoran halaman dengan tautan dari “/page/1/” ke halaman serupa tanpa “/page/1/” di dalam URL-nya. Juga, penting untuk menyiapkan pengalihan ulang 301 dari halaman dengan “/page/1/” ke halaman serupa tanpa “/page/1/”.
Contoh, untuk halaman https://example.com/tag/pd/page/2/, saat seorang pengguna mengklik tanda panah belakang atau angka "1" (mengindikasikan halaman pertama), dia seharusnya diarahkan ke https://example.com/tag/pd/. Selain itu, pengalihan ulang 301 harus dibuat dari https://example.com/tag/pd/page/1/ ke https://example.com/tag/pd/. Cara ini membantu untuk mengonsolidasikan otoritas pengindeksan dan peringkat dari konten di bawah URL canonical dan menghindari potensial masalah-masalah konten duplikat.
1.7. Semua saring harus ditutup untuk pengindeksan.
Contoh: https://www.example.com/moda/?filter_by=popular https://www.example.com/moda/?filter_by=featured https://www.example.com/moda/?filter_by=popular7 https://www.example.com/moda/?filter_by=review_high https://www.example.com/moda/?filter_by=random_posts
Rekomendasi: siapkan meta tag meta name="robots" content="noindex,nofollow"/
untuk semua halaman saring.
1.8. Halaman dengan UTM-tag harus ditutup untuk pengindeksan.
Contoh dari halaman-halaman serupa: https://www.example.com/article/1539124?utm_source=1539124&utm_medium=conte&utm_campaign=main
Rekomendasi: siapkan meta tag meta name="robots" content="noindex,nofollow"/
pada halaman yang menggunakan URL mask “utm_source=”. Juga direkomendasikan untuk mengganti semua tautan dengan UTM tag di dalaman website dengan URL tanpa UTM tag, kecuali jika ada alasan khusus.
2. Analisis Kecepatan Muatan Halaman
Kecepatan muatan halaman adakah faktor peringkat yang penting karena mempengaruhi penggunaan website secara langsung. Halaman dengan kecepatan muatan lambat dapat mengganggu pengunjung dan menghasilkan tingkat bounce yang lebih tinggi. Selain itu, mesin cari, seperti Google, menganggap kecepatan muatan halaman sebagai salah satu faktor peringkat. Website dengan kecepatan muatan tinggi dapat mendapatkan peringkat yang lebih tinggi di hasil mesin cari.
Untuk meningkatkan kecepatan muatan website, kami merekomendasikan mengimplementasikan rekomendasi apa pun yang dicantumkan dalam laporan ini. Masukkan URL artikel apa pun dan lihat rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kecepatan muatan halaman.
3. Pembuatan Alt Dan Judul Gambar Website
Mesin cari tidak dapat menginterpretasikan gambar secara langsung. Dengan menyediakan teks deskriptif, Anda membantu mesin cari memahami konten dan konteks dari gambar di website Anda. Solusi ini dapat meningkatkan visibilitas weebsite Anda dan berkontribusi pada keseluruhan upaya SEO.
Selain itu, mesin cari dapat menggunakan teks alternatif untuk mengindeks dan mengategorisasikan gambar, membantu gambar muncul di dalam pencarian gambar yang relevan. Ini dapat membantu website Anda mendapatkan traffic tambahan dari Google Image Search.
Penting untuk membuat Alt/Judul gambar yang unik dan berbeda dari website lainnya.
Rekomendasi: Siapkan Alt/Judul menggunakan templat di bawah ini.
Jika ada deskripsi judul untuk suatu gambar di dalam panel admin (CMS):
Gambar #1
Alt: deksripsi gambar saat ini | Nama atau domain website
Judul: deksripsi gambar saat ini | Nama atau domain website
Jika TIDAK ada deskripsi judul untuk gambar di dalam panel admin:
Gambar #1
Alt: judul artikel | Nama atau domain website
Judul: judul artikel | Nama atau domain website
Gambar #2
Alt: judul artikel #2 | Nama atau domain website
Judul: judul artikel #2 | Nama atau domain website
4. Penomoran Halaman
Dalam hal optimasi teknis website, penomoran halaman merujuk ke praktik dalam membagi konten atau item dalam jumlah banyak ke beberapa halaman. Penomoran halaman umum digunakan untuk posting blog, daftar produk, hasil pencarian dan jenis konten lainnya yang sulit disajikan dalam satu halaman tunggal.
Contoh penomoran halaman: https://example.com/tag/covid/page/2/ https://example.com/article1?page=2
Penomoran halaman dibutuhkan untuk perayapan website dan penyebaran jus tautan yang lebih baik.
Rekomendasi: Tambahkan tautan penomoran halaman pada halaman utama dan pada halaman kategori/tag di antara artikel terakhir dan catatan kaki.
Juga direkomendasikan untuk menyiapkan meta tag meta name="robots" content="noindex,follow"/
untuk penomoran halaman. Dengan melakukan ini, website menyuruh bot mesin cari untuk mengikuti tautan ke halaman tapi tidak untuk mengindeks setiap halaman individu pada seri penomoran halaman.
Menggunakan meta tag untuk penomoran halaman membantu untuk mencegah mesin cari dalam memboroskan sumber (daya) dengan mengindeks beberapa halaman serupa dan tetap mengizinkannya untuk menjelajah dan mengindeks konten relevan pada website Anda.
5. Optimasi Heading H1-H6
Heading H1-H6 membantu mesin cari memahami isi dari halaman. Direkomendasikan untuk menggunakan heading secara hierarki dan logis, demi memastikan bahwa setiap tingkatan heading diletakkan di dalam heading tingkat lebih tinggi yang tepat. Cara ini membantu mesin cari dan pengguna untuk menavigasi dan memahami konten secara lebih efektif.
FYI: Heading H1-H6 merujuk pada elemen-elemen heading HTML yang digunakan untuk membangun dan mengatur konten pada halaman web. "H" berarti heading, dan angka 1 hingga 6 mewakilkan tingkat heading, H1 adalah tingkat tertinggi dan yang paling penting dan H6 adalah tingkat terendah dan tidak terlalu penting.
Untuk optimasi teknis website, perhitungkan praktik-praktik terbaik di bawah ini:
5.1. Pada halaman utama, hapus semua tag H1-H6 (ubah ke teks biasa <p></p>
tanpa perubahan visual) dari kategori dan judul artikel kecuali satu H1, yang merupakan nama website. Jika tidak ada H1 untuk nama website, Anda sebaiknya menambahkannya.
5.2. Pada halaman kategori/tag, hapus semua tag H2-H6 (ubah ke teks biasa <p></p>
tanpa perubahan visual). Tinggalkan hanya satu tag H1 dengan nama kategori/tag.
5.3. Pada halaman kategori/tag, hapus semua tag H2-H6 (ubah ke teks biasa <p></p>
tanpa perubahan visual) kecuali untuk heading dan subheading di dalam teks artikel.
6. Micro Markup Open Graph
Micro Markup Open Graph merujuk ke implementasi dari data terstruktur menggunakan protokol Open Graph untuk menyediakan konteks dan informasi tambahan dari halaman web. Protokol Open Graph merupakan suatu set dari tag yang dapat ditambahkan oleh pemilik website ke dalam kode HTML-nya untuk mengontrol bagaimana konten muncul saat dibagikan ke platform media sosial dan website lainnya.
Biasanya, saat suatu tautan dibagikan ke jaringan sosial, platform berusaha untuk membuat pratinja dari konten yang dibagikan dengan menarik informasi dari halaman web, seperti judul, deskripsi dan gambar. Namun, tanpa instruksi markup spesifik, pratinjau yang dibuat mungkin tidak mewakilkan konten secara akurat, membuatnya terlihat kurang menarik dan tidak informatif.
Dengan menggunakan tag Micro Markup Open Graph, pemilik website dapat menyediakan instruksi eksplisit ke platform media sosial tentang bagaimana kontennya harus ditampilkan saat dibagikan. Cara ini dapat menghasilkan pratinjau dengan visual yang menarik dan memukau, dengan judul yang diformat secara tepat, deskripsi padat dan gambar relevan.
Saat mengimplementasikan Micro Markup Open Graph, direkomendasikan untuk menyertakan logo website di dalam microdata untuk halaman utama dan kategori. Gambar logo yang ditambahkan ke microdata sebaiknya memiliki resolusi minimum 1200x630 piksel.
Contoh:
Bab 3
Apa itu Google Discover?
Google Discover adalah platform penemuan konten dipersonalisasi yang ditawarkan oleh Google. Platform ini menyediakan feed kustom dari artikel, berita, video dan konten online lainnya ke pengguna berdasarkan minat dan preferensinya. Tersedia melalui aplikasi Google di perangkat seluler dan di halaman beranda Google untuk desktop.
Salah satu fitur kunci dari Google Discover adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan belajar dari interaksi pengguna. Google Discover memperhitungkan umpan balik pengguna pada konten yang disajikan, membantu pengguna untuk menyesuaikan preferensinya dengan menunjukkan apakah dia ingin melihat lebih banyak atau sedikit dari topik-topik tertentu.
Bab 4
Google Discover: Praktik-Praktik Terbaik bagi Penerbit
Serupa dengan jaringan sosial (terutama Facebook) dan SEO, Google Discover telah menjadi sumber traffic yang penting bagi penerbit.
Mirip dengan apa yang terjadi dengan jaringan sosial dan mesin cari sekarang ini, sifat alami algoritmenya yang dinamis dan keinginan pemilik atas platform-platform ini mempengaruhi adaptasi algoritme, baik itu menguntungkan pengguna (untuk menghasilkan recurrency) atau pemangku kepentingan (untuk mendorong monetisasi)
Bagi penerbit dan pemilik website, mendapati kontenya ditampilkan di Google Discover dapat menjadi peluang bernilai untuk menjangkau pemirsa yang lebih luas dan mendorong traffic ke websitenya. Dengan mengoptimasikan kontennya dan mengikuti panduan Google, penerbit dapat meningkatkan visibilitas artikel-artikelnya dan meningkatkan peluang ditampilkan di dalam feed Discover pengguna yang dipersonalisasikan.
# | Tech point |
---|---|
1 | Aktivitas web & aplikasi |
2 | Desain cepat dan mobile-friendly |
3 | Gambar-gambar teroptimasi |
4 | Judul catchy |
5 | E-A-T |
6 | Mengelompokkan penulis berdasarkan keahlian |
7 | Metadata Open Graph |
8 | Konten untuk Discover berada di folder terpisah di dalam URL |
1. Aktivitas Web & Aplikasi
Google menggunakan informasi implisit dan eksplisit dari perangkat dan produk Google lainnya dari pengaturan minat, hingga riwayat pencarian, informasi web dan aplikasi, informasi kontak, hasil pribadi dan riwayat lokasi dan pengaturan. Semuanya berada di bawah aktivitas Web & App Google.
Informasi implisit merujuk pada data yang dikumpulkan oleh Google berdasarkan aktivitas, perilaku, dan preferensi pengguna di berbagai platform dan layanan. Informasi ini termasuk data seperti riwayat pencarian, pola penelusuran, interaksi dengan produk Google (seperti Google Search, Google Maps, YouTube, dll.) dan sinyal-sinyal implisit lainnya yang menunjukkan minat dan preferensi pengguna.
Informasi eksplisit merujuk pada data yang disediakan oleh pengguna langsung ke Google, seperti minat, preferensi dan pengaturan eksplisit. Informasi ini termasuk pilihan eksplisit dari topik atau kategori dari minat, preferensi bahasa, pengaturan lokasi dan informasi lainnya yang disediakan pengguna yang membantu Google untuk memahami preferensi pengguna.
Google Discover juga memperhitungkan informasi dari perangkat pengguna, seperti jenis perangkat, sistem operasi, pengaturan bahasa dan data spesifik perangkat lainnya yang relevan. Informasi ini membantu Google untuk merancang rekomendasi konten yang sesuai dengan kapabilitas perangkat dan preferensi pengguna.
Dengan Discover, pengguna menerima pembaruan dipersonalisasi pada minat (seperti tim olahraga favorit atau website berita) melalui suatu seri dari titik kontak (aplikasi, perangkat Android, peramban, halaman beranca pencarian, layar -1, dan seterusnya).
2. Desain Cepat dan Mobile-Friendly
Google lebih menginginkan desain website yang cepat dan mobile-friendly.
Cara yang baik untuk meningkatkan kecepatan muatan adalah memiliki versi AMP dari semua artikel Anda. Untuk melakukannya, Anda harus membuat halaman HTML terpisah yang mematuhi spesifikasi dan panduan yang ditetapkan oleh jaringan AMP. Halaman-halaman ini biasanya memiliki struktur yang disederhanakan, gaya CSS terbatas dan memprioritaskan pemuatan sumber (daya) yang efisien. Juga, dengan mengadopsi AMP, Anda memastikan bahwa konten Anda teroptimasi untuk perangkat seluler, memperhitungkan semua faktor seperti desain responsif, tata letak mobile-friendly dan pemanfaatan sumber (daya) jaringan yang efisien.
Jika Anda tidak ingin menggunakan AMP pada website Anda (karena monetisasi yang lebih rendah), Anda dapat memeriksa URL website Anda melalui Google PageSpeed untuk melihat bagaimana Anda dapat meningkatkan kecepatan halaman, dan kami menyarankan Anda untuk memperhatikan Core Web Vitals secara seksama.
FYI: AMP (Accelerated Mobile Pages) adalah suatu jaringan sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google dengan tujuan untuk menyediakan format yang mudah dan ringan untuk halaman web seluler. AMP fokus pada mengantarkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan mulus dengan mengurangi waktu kecepatan muatan dan mengoptimasi performa.
3. Gambar Teroptimasi
Gambar utama dari konten Anda adalah salah satu hal pertama yang dilihat pembaca, berpindah dari satu konten yang konten lainnya yang terlihat dan terdengar menarik.
Google merekomendasikan Anda untuk menggunakan gambar-gambar berukuran besar dengan lebar minimum 1200 piksel dan mengaktifkan pratinjau gambar "large" menggunakan meta tag max-image-preview atau perhitungkan untuk mengimplementasikan AMP pada website Anda. Kapan pun Anda dapat melakukannya, gunakan gambar-gambar original yang eksklusif untuk website Anda. Tetapkan judul-judul deskriptif dan penuh dengan keyword untuk semua gambar Anda, dan jangan lupa teks alternatif.
FYI: Max-image-preview adalah suatu meta tag robot yang bisa Anda sertakan di dalam kode HTML dari halaman web Anda. Dengan menetapkan nilai ke "large," Anda menunjukkan mesin cari, termasuk Google, bahwa ia dapat menampilkan pratinjau gambar berukuran besar untuk konten Anda. Cara ini dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik dari konten Anda di hasil pencarian dan platform seperti Google Discover.
Pastikan gambar Anda menonjol namun tetap relevan. Gunakan gambar yang memukau dan berkualitas tinggi di dalam konten Anda. Ingat bahwa meskipun gambar dapat memberikan kontribusi pada visibilitas dan tingkat keterlibatan dari konten Anda di Google Discover, gambar sebaiknya digunakan dalam cara yang selaras dengan keseluruhan pengalaman pengguna dan mendukung konteks dari konten Anda. Jangan menggunakan gambar-gambar hanya sebagai dekorasi atau untuk menyesatkan pengguna dengan visual-visual yang tidak relevan.
Tentunya, hal ini juga berlaku untuk video.
4. Judul Catchy
Judul adalah elemen pertama yang dilihat oleh pengguna saat dia menemukan konten di Google Discover. Judul berfungsi sebagai faktor penting untuk menangkap perhatian pengguna dan mendorongnya untuk berinteraksi dengan konten. Judul yang menarik dan informatif meningkatkan peluang dari pengguna mengklik konten, mendorong traffic ke website Anda.
Selain itu, Google Discover menggunakan algoritme untuk mempersonalisasikan rekomendasi konten berdasarkan preferensi dan minat pengguna. Judul memiliki peran penting dalam menyampaikan relevansi dan topik dari konten ke pengguna dan mesin cari. Dengan merancang judul-judul yang jelas dan deskripsi yang mewakilkan konten secara akurat, Anda meningkatkan peluang dari konten Anda dicocokkan dengan pertanyaan pengguna yang relevan dan muncul di Google Discover.
Kami telah mengumpulkan beberapa tip kunci untuk membantu Anda merancang judul yang efektif.
- Listicles: Sertakan kata-kata seperti: “15 Alasan Kenapa…”, “10 Benda Yang Anda Harus Beli…”, “10 Mobil Yang…”, “5 Hal Ini…”
- Intrik: Gunakan judul dengan jawaban di dalam konten: “Momen Mengharukan Ini”, “Fans Tidak Dapat Tinggal Diam”, “Dan Inilah Kenapa”;
- Konten penuh emosi: Manfaatkan konten yang penuh emosi seperti pernikahan, perceraian dan drama antarpribadi
- Pertanyaan: Tanyakan pertanyaan tentang hal yang baru terjadi dan membuat penasaran di dalam judul (dan juga sediakan jawabannya di dalam konten)
- Garis waktu: Sorot berita relevan atau informasi sensitif waktu
Juga ingat bahwa Google Discover biasanya menampilkan judul-judul yang lebih pendek, maka pastikan pesan Anda singkat dan padat. Buat judul dengan panjang 40-60 karakter agar terlihat lengkap dan bermakna.
5. E-A-T
E-A-T memiliki arti Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness.
E-A-T adalah salah satu dari banyak panduan yang digunakan Google untuk menentukan apakah konten itu bernilai bagi pembaca dan apakah konten itu berhak mendapatkan peringkat.
Evaluator kualitas Google search diberikan instruksi untuk memerhatikan:
- Keahlian dari pencipta konten.
- Tingkat otoritas dari pencipta konten, konten itu sendiri dan website.
- Tingkat kepercayaan dari pencipta konten, konten itu sendiri dan website.
Kenapa penting untuk mengikuti panduan ini? Di saat suatu website mematuhi panduan ini, maka website telah menunjukkan komitmennya untuk mengantarkan informasi yang akurat, andal dan bernilai. Hal ini membangun kepercayaan di dalam pengguna; dia akan lebih sering menjadi terlibat dan mengunjungi ulang website yang terus menyediakan konten terpercaya. Dan karena mesin cari seperti Google memprioritaskan kepuasan pengguna dan berusaha untuk mengantarkan konten yang paling relevan dan andal di dalam hasil pencariannya, ia akan menilai website-website yang terverifikasi E-A-T sebagai sumber yang kredibel dan meningkatkan peringkat mesin cari dan visibilitasnya.
6. Mengelompokkan Penulis Berdasarkan Keahlian
Jika seorang jurnalis atau penulis menerbitkan artikel tentang mobil dan tiba-tiba mulai menulis tentang makan sehat, artikel seperti ini akan memiliki peluang lebih rendah untuk masuk ke Google Discover. Hal ini dikarenakan evaluator kualitas Google search menganggap bahwa penulis ini tidak memiliki keahlian atau otoritas pada topik makan sehat.
Hapus tautan ke semua penulis di dalam kode agar tidak menyesatkan Google dan pastikan untuk menandai penulis dengan tag Open Graph. Dengan menggunakan tag Open Graph untuk menandai penulis, Anda menyediakan informasi eksplisit ke Google Discover tentang individual yang bertanggung jawab atas konten yang dibuat. Ini membantu mendirikan karya tulis dan memberikan kredit ke orang yang tepat.
Saat penulis dikategorikan berdasarkan area keahlian spesifik, ini menunjukkan tingkat spesialisasi dan otoritas dari subjek-subjek yang ada. Ini akan membantu mempertemukan konten Anda dengan minat pengguna yang relevan dan meningkatkan peluang dari artikel Anda muncul di feed Discover.
7. Metadata Open Graph
Metadata Open Graph, juga disebut tag Open Graph atau tag OG, adalah suatu set dari elemen-elemen markup yang membantu pemilik website untuk mengontrol bagaimana kontennya muncul saat dibagikan di platform media sosial. Namun, tidak semua orang tahu bahwa selain media sosial, metadata Open Graph juga memiliki peran dalam mengoptimasi konten untuk Google Discover.
Di Google Discover, memiliki metadata Open Graph yang teroptimasi dengan baik dapat memengaruhi bagaimana konten Anda disajikan di dalam feed Discover. Google mungkin memilih untuk menunjukkan sebagian dari konten menggunakan tag og:title, og:image dan og:description untuk kartu pratinjau, dan juga menggunakan informasi tersebut untuk menentukan relevansi konten dan kesesuaiannya untuk rekomendasi pengguna.
Dengan menggabungkan metadata Open Graph ke dalam kode HTML website Anda, Anda menyediakan Google Discover dengan data terstruktur yang membantunya memahami konteks dan representasi visual dari konten Anda. Ini akan menghasilkan visibilitas yang lebih baik di dalam feed Discover dan meningkatkan peluang dari konten Anda untuk direkomendasikan ke pengguna yang relevan.
8. Konten untuk Discover Di Folder Terpisah Di Dalam URL
Ada beberapa alasan kenapa direkomendasikan untuk menyimpan konten untuk Google Discover di folder terpisah di dalam struktur URL dari website Anda.
- Struktur terorganisasi: Dengan memisahkan konten khusus Discover ke dalam folder terpisah, seperti "/discover" ata "/recommendations," Anda membuat suatu bagian yang jelas dan berbeda untuk konten ini. Ini membantu Anda untuk mengaturnya dan mempermudah pengguna dan mesin cari untuk memahami dan menavigasikan website Anda.
- Optimasi tertarget: Memiliki folder terpisah membantu Anda untuk mengoptimasi konten tertentu yang ada di dalamnya untuk Google Discover. Anda dapat fokus pada menggabungkan kata kunci, menciptakan judul dan deskripsi menarik dan memanfaatkan metadata yang tepat untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik dari konten Anda di dalam feed Discover.
- Kontrol teknis: Memisahkan konten Discover ke dalam folder khusus memberikan Anda kontrol lebih atas aspek manajemen dan teknisnya. Anda dapat mengimplementasikan peraturan caching khusus, menerapkan langkah-langkah keamanan berbeda atau menerapkan optimasi performa unik yang dirancang khusus untuk konten Google Discover. Cara ini membantu Anda untuk memantau dan menganalisis performa dari konten Discover Anda secara terpisah, menghasilkan pelacakan lebih baik dan penilaian dari dampaknya.
- Pelacakan dan analitik: Dengan menyimpan konten Discover di dalam folder terpisah, Anda dapat dengan mudah melacak performanya dan menganalisis dampaknya pada keseluruhan traffic dan engagement website Anda. Anda dapat menyiapkan parameter pelacakan atau tag anlisis khusus untuk memantau bagaimana pengguna berinteraksi dengan konten Discover Anda dan mengukur tingkat efektivitasnya dalam menghasilkan engagement dan konversi yang bermakna.
Contoh: Jika Google dapat menentukan bahwa semua artikel sebelumnya dari folder “https://example.com/latest/…” dapat diterima untuk ditampilkan di Discover, maka ia akan mempercayai folder ini dan menunjukkan setiap artikel baru secara instan.
Bab 5
Kesimpulan
Dengan mengimplementasikan praktik-praktik direkomendasikan ini, Anda dapat meningkatkan tidak hanya performa teknis website Anda tapi juga visibilitasnya di Google Discover, pada akhirnya Anda dapat menjangkau pemirsa yang lebih luas dan menghasilkan lebih banyak traffic ke website Anda.