5 Langkah Rutin Manajemen Iklan MGID

Untuk mengidentifikasi masalah yang ada, kita harus tahu apa saja yang harus dilihat. Biasanya, tujuan utama kita adalah mendapatkan penjualan sebanyak mungkin. Jadi dengan landasan tersebut, metrik-metrik terpenting adalah:

• Konversi
• CVR (Tingkat Konversi)
• CPA (Cost per Acquisition)

Kita harus memeriksa metrik-metrik tersebut secara teratur untuk melihat kondisi kampanye. Setelah Anda menganalisis metrik-metrik tersebut, Anda mungkin akan menemukan masalah-masalah umum ini:

• CVR rendah – Tingkat konversi lebih rendah dari yang diperkirakan. Jika Anda berada di situasi seperti ini, periksa iklan, halaman arahan dan bagaimana mereka terhubung ke satu sama lain.
• CVR tinggi – Bahkan meskipun Anda memiliki tingkat konversi yang baik, ada kemungkinan Anda sebenarnya tidak memiliki jumlah konversi yang tinggi. Masalah ini biasanya diakibatkan oleh CPC rendah atau CTR rendah.
• CPA tinggi – Artinya Anda membutuhkan lebih banyak konversi dari klik, mungkin Anda sebaiknya mengubah penargetan atau mencoba iklan, hook, dan angle baru. Kinerja kampanye sebaiknya tidak terlalu mementingkan jumlah klik yang tinggi. Misi kita bukanlah menghasilkan traffic. Kita mencari penjualan, jadi kita harus berinteraksi dengan pemirsa yang ingin dan bersedia untuk melakukan tindakan.

Setelah Anda memeriksa semua KPI dan potensi titik lemah kampanye, Anda sebaiknya melangkah lebih jauh untuk menyelesaikan masalah apa pun dan mengoptimasi empat area kritis dari kampanye native.

Sumber-sumber traffic adalah hal terpenting dari optimasi kampanye, dan Anda sebaiknya memperhatikan kinerja sumber traffic setiap hari, analisis setiap sumber traffic dan jawab pertanyaan penting ini: apakah sumber itu menghasilkan konversi, atau tidak. Jadi, alat-alat optimasi apa yang tersedia bagi Anda saat sumber-sumber traffic Anda tidak menghasilkan konversi?

MGID menawarkan dua alat optimasi. Yang pertama adalah Selective Bidding. Pada dasarnya, dengan alat ini Anda dapat mengatur CPC multiplier untuk sumber traffic apa pun untuk menyesuaikan bid secara langsung. Contoh, jika kita memiliki sebuah situs dengan banyak konversi, kita dapat membuat CPC menjadi lebih tinggi dan membawa lebih banyak traffic. Alat ini berfungsi dengan baik, namun butuh beberapa waktu untuk mengoptimasi dan melacak secara manual.

Untuk mengotomatisasikan proses pengulangan saat mengelola sumber traffic, kami memiliki alat lainnya – Rule-Based Optimization. Dengan alat ini pengguna dapat membuat rule spesial yang bekerja secara otomatis dan mengubah bid CPC atau memblokir sumber traffic jika kondisi telah dipenuhi.

Alat ini memberi Anda berbagai macam indikator yang dapat dipilih, mulai dari biaya konversi hingga ROI. Contoh, Anda dapat mengatur sebuah rule yang mengatakan jika sebuah situs memiliki lebih 2.000 klik dengan tingkat konversi di bawah 10%, maka situs akan blokir. Maka, Anda memiliki otoritas untuk membuat rule apa pun, memblokir sumber traffic atau mengubah bid.

Selain memiliki alat untuk mengoptimasi, kita juga harus tahu kapan dan bagaimana menggunakannya. Setelah menganalisis sumber-sumber traffic, kita mungkin akan menemukan beberapa situasi:

• Situs tidak menghasilkan konversi atau hanya menghasilkan beberapa konversi. Apa yang bisa kita lakukan adalah memblokir secara penuh atau menyetel bid sangat rendah untuk situs ini.
• Situs dengan konversi yang baik dan CPA yang lebih kecil dari nilai target Anda. Di sini, kita dapat mencoba untuk meningkatkan bid atau dibiarkan saja.
• Situs dengan konversi yang baik dan CPA yang lebih tinggi dari nilai target Anda. Di dalam situasi seperti ini, rencana yang bijak adalah mengurangi bid sedikit. Namun, kita juga dapat membiarkannya. Dalam beberapa kasus, lebih baik untuk kehilangan beberapa share dari ROI daripada kehilangan volume.
• Situs tak diketahui karena data tidak cukup. Di dalam kasus seperti ini, terlalu awal untuk membuat keputusan optimasi. Berikan waktu lebih untuk sumber-sumber seperti ini untuk mengumpulkan lebih banyak data. Sebagai aturan praktis, Anda dapat mulai membuat keputusan optimasi setelah situs menghasilkan tiga atau lebih konversi.

Kami menyarankan untuk menguji coba berbagai pendekatan untuk menemukan apa saja yang bekerja paling baik untuk kampanye Anda, namun, jangan buru-buru untuk membuat keputusan, karena perubahan apa pun membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data yang dapat diandalkan. Juga, kami ingin membagi beberapa kriteria umum yang digunakan dalam optimasi kampanye:

• Menonaktifkan sumber traffic jika Anda telah menghabiskan lebih dari X dan menerima 0 konversi (nilai ambang batas rata-rata adalah 2xCPA)
• Menonaktifkan sumber traffic jika ada lebih dari X klik dan 0 konversi (nilai ambang batas rata-rata adalah 300 klik)
• Menyetel target biaya konversi dengan alat Rule-Based Optimization. Alat ini secara otomatis menyetel semua rule yang disisipkan untuk meraih target Cara ini cocok sekali untuk ketika sebuah kampanye bekerja dengan baik namun menggunakan terlalu banyak sumber traffic. Maka, akan menjadi terlalu sulit untuk bekerja secara manual dengan sumber-sumber trafficnya.

Dengan catatan, Selective Bidding and Rule-Based Optimization keduanya membutuhkan pelacakan data konversi di kampanye Anda. Untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan konversi dan melihat statistik di dalam laporan kampanye, Anda harus menyetel postback atau menginstal MGID Pixel di situs yang dimiliki. Baca artikel ini untuk memahami prosensya.

Sekarang, mari kita pindah lebih jauh dan temukan aspek sangat penting lainnya dari sebuah kampanye.

Iklan juga adalah bagian dari optimasi kampanye berjalan. Biasanya, Anda memulai sebuah kampanye dengan 4-6 iklan, tapi merupakan kesalahan besar untuk membiarkannya. Iklan biasanya kehilangan atraksi setelah berotasi selama beberapa waktu: pemirsa biasanya kehilangan minat atau tidak terlalu memperhatikan sesuatu yang telah mereka lihat sebelumnya.

Dari waktu ke waktu, Anda sebaiknya menganalisis kinerja iklan, terutama CTR dan biasa konversi. Beberapa iklan mungkin telah menghasilkan sebagian besar dari penghasilan kampanye sebelumnya, tapi sekarang, iklan yang sama mungkin berkinerja buruk Tanpa diragukan lagi, ganti iklan tersebut secepat mungkin! Tapi ingat, berikan sebuah iklan sekitar 500-1.500 klik sebelum membuat keputusan apa pun.

Bahkan saat sebuah kampanye berjalan dengan baik, Anda masih harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk menganalisis iklan dan melihat pendekatan-pendekatan baru setiap minggunya.

Selain iklan, perhatian halaman arahan Anda, pre-lander dan bagian-bagian lainnya dari funnel konversi Anda. Halaman arahan sebaiknya mampu meyakinkan pelanggan untuk melakukan langkah selanjutnya ke dalam funnel: semua testimonial, sertifikat dan keuntungan kompetitif sebaiknya berada di depan pengunjung. Coba gunakan heatmap untuk melihat ruang paling menarik di dalam halaman. Selain itu, membantu untuk menggunakan waktu untuk mencoba berbagai macam pendekatan. Analisis jika ada penghalang apa pun yang menyebabkan seorang pengunjung tidak melakukan tindakan.

Langkah ini sangat mirip dengan manajemen sumber traffic. Data kampanye iklan memungkinkan Anda untuk menganalisis hasil dari berbagai sudut. Berbagai macam geo, OS, traffic mobile/desktop, jenis koneksi – Anda sebaiknya periksa bagaimana kinerja dari semua hal tersebut dari perspektif penjualan. Jika ada sebuah OS yang tidak berkinerja dengan sama baiknya, matikan atau setel bid lebih rendah untuk traffic ini. Jika iklan Anda bekerja secara efektif di negara atau kota tertentu, coba menarik lebih banyak traffic dari lokasi itu.

Semua ini adalah penyesuaian-penyesuaian kecil yang berbeda dari memeriksa dan menyesuaikan kinerja untuk setiap situs. Namun, penyesuaian-penyesuaian kecil ini memberikan peluang bagi Anda untuk mendapatkan penghasilan lebih. Kami merekomendasikan Anda untuk memeriksa dan mengoptimasi konfigurasi kampanye rata-rata setiap dua minggu.

Tahap penting lainnya dari manajemen kampanye iklan adalah penargetan ulang, misal, meraih pemirsa yang sudah bereaksi dari iklan-iklan Anda. Reaksi-reaksi termasuk membuat kunjungan sebelumnya ke halaman arahan, membuat konversi di kampanye sebelumnya, atau melakukan sebuah tindakan tertentu, seperti menambahkan sebuah benda ke keranjang belanja. Mereka sudah menunjukkan minat untuk produk Anda, jadi ada kemungkinan lebih besar bahwa mereka akan mengonversi.

Anda dapat mengimplementasikan penargetan ulang di Audiences milik MGID di pengaturan Campaign, dan di sana ada dua cara untuk meraih orang-orang yang disebutkan di atas:

• Opsi pertama adalah untuk menyetel postback di dalam pengaturan kampanye iklan Anda dan mengumpulkan data tindakan pengunjung halaman arahan.
• Yang kedua adalah menggunakan data di platform MGID tentang impresi iklan Anda dan klik pengguna di iklan.

Selain itu, Anda dapat menyesuaikan iklan untuk memicu minat dari para pengguna yang ditarget ulang, mendorong mereka untuk kembali ke website dan menyelesaikan pembelian. Contoh, Anda dapat menambahkan diskon ekstra untuk benda-benda yang diminati atau merujuk ke apa yang mereka sudah tahu tentang produknya.

Meluncurkan sebuah kampanye iklan dan mengharapkan hasil yang baik untuk terjadi begitu saja adalah hal yang tidak mungkin. Anda harus mengelola kampanye Anda setiap hari untuk mempromosikan produk Anda secara benar. Jika semua KPI baik pada saat ini, hanya membutuhkan 10 menit dari hari Anda untuk memeriksa sumber-sumber traffic. Jika Anda mengalami beberapa hasil yang tidak memuaskan, waktunya untuk mengoptimasi, mulai dari iklan untuk pemirsa, sampai halaman arahan Anda dan seterusnya.